Kamis (24/11), Pemerintahan Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi mengundang seluruh operator SRIGATI masing-masing desa se Kabupaten Ngawi dalam kegiatan evaluasi penerapan aplikasi SRIGATI. Agenda ini termasuk agenda terakhir untuk Tahun 2022 yang dihadiri 45 administrator dari 6 kecamatan meliputi Mantingan, Widodaren, Bringin, Padas, Gerih dan Pangkur.
Kegiatan yang diadakan dari tanggal 21 - 24 November 2022 ditempatkan di Aula Kantor DPMD Kabupaten Ngawi yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Ngawi serta Forum Operator Website Desa (Forwebsa).
Dalam kesempatan ini, Joko Susilo yang biasa disapa Pak Jek menyampaikan "Bimbingan dan arahan yang diberian sudah terasa cukup, mulai dari aplikasi tidak berbayar dan panduan, sehingga pengoprasiannya begitu mudahnya dalam genggaman (dalam gawai)".
Tuntutan zaman di era digital mewajibkan seluruh administrator aktif dalam menggunaan aplikasi SRIGATI. Harapannya di tahun 2023 nanti seluruh desa di Kabupaten Ngawi sudah menggunakan aplikasi SRIGATI dalam pelayanan surat menyurat.
Materi dalam pemantapan pelaksanaan aplikasi Srigati ini disampaikan oleh Arys Purwadi dengan tahapan dan cara pembuatan akses untuk layanan. Hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi pengguna agar tidak bisa mengakses seluruh fitur yang dimungkinkan bisa merusak data.
"Materi pertama yang kita bahas yaitu masalah pembuatan akses login. Akses ini nantinya akan dipakai oleh seluruh perangkat dalam pembuatan surat-menyurat, utamanya untuk kependudukan," terang Arys Purwadi narasumber dari Forwebsa.
Materi berikutnya yang menjadi bagian penting dalam pengelolaan aplikasi SRIGATI adalah input data kependudukan. Narasumber mengatakan bila informasi kependudukan merupakan data baku yang harus dimasukkan ke dalam aplikasi SRIGATI. "Ada beberapa desa yang belum melakukan entri data, namun hal ini tidak menghalangi semangat narasumber dalam menyampaikan materi dan bahkan mendapingi satu persatu administrator yang kesulitan". Paparnya.
"Harusnya kita sudah masuk ke tahap lebih lanjut, namun karena setiap ada pertemuan orang yang hadir berbeda dari pertemuan sebelumnya. Sehingga mau tidak mau kita harus mengulang dari awal lagi". Tutur Arbangi Selaku Ketua Forwebsa Ngawi.