Setiap Desa atau Kelurahan ataupun daerah memiliki sejarah atau latar belakang yang berbeda. Desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut segingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Dalam hal ini Desa Legowetan juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas Desa, yang akan kami tuangkan dalam kisah di bawah ini.

A. Asal Usul (Legenda Desa)

Dari berbagai sumber telah di telusuri dan digali asal usul desa Legowetan memiliki banyak versi cerita yang cukup berfariatif. Konon ceritanya pada jaman penjajahan Belanda atau pertempuran yang sengit antara penjajah Belanda dengan Kesultanan Surakarta, pada pertempuran tersebut para prajurit Kerajaan terdesak melarikan diri ke arah timur. Hingga sampailah mereka pada suatu tempat yang agak rendah letaknya dibandingkan dengan daerah sekitarnya atau dalam bahasa jawa dikenal dengan kata "Lego'an", tempat tersebut masih berupa hutan belantara. Selama beristirahat mereka mendapat banyak nasihat dari panglima perangnya.Oleh karena tempat mereka beristirahat berada disebelah timur (dalam bahasa Jawa Timur dikenal dengan kata "Wetan") Kerajaan yang kondisinya "Lego" maka oleh panglima perang tempat tersebut dinamakan "LEGOWETAN" yang artinya daerah yang rendah disebelah timur. Meski keberadaan lokasi yang disebutkan itu tidak ada pada saat ini atau sudah banyak berubah seiring bergantinya masa.

B. Legenda Watu Terik

Pada awal masa pemerintahan ada seorang warga yang ditunjuk sebagai Kepala Desa. Orang tersebut sangat disegani oleh masyarakat pada masa tuanya beliau mempunyai jenggot yang tebal, panjang dan lebat sehingga oleh masyarakat dijuluki mbah jenggot atau juga mbah enggot. Sebelum meninggal beliau berpesan agar masyarakat mengumpulkan batu dan menata rapi di makamnya. Dalam bahasa Jawa menata dengan rapi dikenal dengan istilah "Therek-Therek" sedangkan batu adalah "Watu" kalau digabungkan kata batu yang ditata dengan rapi berarti "Watu Therik". Sampai saat ini batu yang ditata tersebut masih ada meskipun keadaannya sudah banyak yang terlepas penataannya. Meskipun demikian masyarakat Desa Legowetan masih percaya bahwa lokasi tersebut punya berkah dan masih dikeramatkan.